Kamis, 14 Januari 2016

Dinding Pada Kapal



Pada sebuah kapal terdapat DINDING KEDAP AIR (water tight bulk head). 

Yang dimaksud dengan kedap air ialah kedap terhadap air dibawah pengaruh suatu tekanan tertentu.
Dinding kedap air ini merupakan salah satu bagian utama pada lambung kapal.

Gunanya dinding kedap air ialah :
a. Untuk membatasi (melokalisir) kebocoran dalam suatu ruangan jangan sampai mengalir keruangan lain.
b. Untuk membatasi (melokalisir) bahaya kebakaran.
c. Untuk memberikan kekuatan melintang pada kapal.


Setiap kapal minimum harus mempunyai 4 buah dinding kedap air yaitu :

  • Dinding Pelanggaran. Dinding ini merupakan dinding kedap air pertama dibelakang linggi haluan. Jarak antara dinding pelanggaran dengan tinggi : haluan diukur pada garis muat tidak boleh kurang dari 1/20 LOA (panjang seluruh). Kontruksi dari dinding ini dibuat lebih kuat dan lebih berat dibandingkan dengan dinding kedap air lainnya, karena dinding pelanggaran ini dimaksudkan untuk membatasi kerusakan atau kebocoran pada waktu kapal tabrakan.
  • Dinding kedap air didepan kamar mandi.
  • Dinding kedap air dibelakang kamar mandi.
  • Dinding kedap air buritan (after peak bulk head). Ditambah jumlah sesuai dengan kebutuhan, tergantung pada panjang kapal. Pada kapal pengangkut zat cair (tanker) selain terdapat dinding kedap air melintang (transvere bulk head) terdapat pula dinding kedap air memanjang (longitudinal bulk head).
Pada sebuah kapal juga terdapat berbagai macam sekat kedap air.
Hal ini bertujuan agar kapal memiliki kemampuan yang lebih baik saat kapal tersebut mengalami kebociran. Beberapa macam Sekat pada Kapal adalah :


- Sekat Ceruk Buritan (After Peak Tank Bulkhead)
Sekat ini digunakan untuk pembatas antara Tangki Ceruk Buritan (After Peak Bulkhead) dengan Ruang Mesin (Machenery Space). Tinggi sekat ini dipanjangkan sampai geladak menerus.

                  After Peak Bulkhead

 - Sekat Depan Kamar Mesin (Machenery Space Bulkhead)



            Machenery Space Bulkhead

Sesuai dengan namanya, sekat ini diletakkan di depan Kamar Mesin Kapal. Peletakkannya pun memiliki aturan. Sekat ini harus diletakkan dengan ketentuan, jarak minimal sekat terhadap garis AP adalah 17%L konstruksi dan maksimal adalah 20% L konstruksi.

- Sekat Ruang Muat (Cargo Hold Bulkhead)


              Cago Hold Bulkhead

Sekat ini diletakkan di daerah Ruang Muat Kapal. Sekat ini wajib bersifat watertight atau kedap air. Peletakkan sekat pada ruang muat diatur oleh masing class yang digunakan.
- Sekat Tubrukan (Collision Bulkhead)




 
Sekat ini harus memiliki kekuatan yang lebih dari sekat-sekat yang lain. Sekat ini digunakan sebagai pembatas apabila suatu waktu kapal mengalami kecelakaan. Peletakkan sekat ini memilki aturan, dimana jarak minimum sekat ini adalah 0.05 L Konstruksi kapal dari Garis FP dan maksimal adalah 0.08 L Konstruksi.
Pada ruangan-ruangan kapal juga terdapat sebuah dinding. bentuknya tidak jauh berbeda dengan dinding yang ada dirumah, hanya saja bahan yang digunakannya berbeda. jika dinding dirumah terbuat dari batu bata. semen sor dll. dinding pada kapal mempunyai bahan tersendiri ada yang dari kayu,baja,fiberglass. tergantung jenis bahan kapal itu sendiri.

Bahan-bahan pembuatan dinding pada kapal :
 pelat baja

glasswool

Glasswool adalah bahan peredam suara yang berbahan dasar serat kaca. ciri-ciri glsswool seperti selimut tebal berwarna kuning, Glasswool berfungsi meredam suara dan dapat menginsulasi panas. Glasswool juga bersifat menyerap uap air. Dalam keadaan lembab, kemampuan meredam suara glasswool menjadi berubah. Glasswool yang lembab akan berjamur dan beratnya menjadi 5 – 7x berat aslinya. Kelembaban glasswool juga berdampak pada umur yang mana glasswool akan mudah menjadi lapuk dan hancur seperti pasir.

spesifikasi glasswool
Glasswool memiliki ketebalan 25mm – 50mm dengan densitas permukaan mulai dari 25g/m2 sampai dengan 75g/m2.


wire mesh (kawat ramraman)

Besi wire mesh adalah besi yang bentuknya seperti kawat dan dianyam menjadi lembaran. oleh karna itu di Indonesia besi ini lebih populer disebut dengan kawat ramraman atau kawat anyam.
Dalam pemasangan dinding kapal kawat wire mesh ini diletakkan di tangah-tengah glasswool.

 

Kamis, 07 Januari 2016

finishing dengan menggunakan HPL






     High Pressure Laminate (HPL) yaitu laminasi dengan tekanan tinggi yang merupakan salah satu bahan finishing umum digunakan dalam produk mebel dan permukaan interior. dalam pekerjaan INTERIOR KAPAL pemasangan HPL bisa digunakan sebagai penutup permukaan untuk cabintets, meja, kitchen set, dekorasi interior, dll meningkatnya biaya dan kekurangan pasokan bahan kayu yang nyata, seiring dengan meningkatnya permintaan dari bahan yang ramah lingkungan telah membuat HPL sebagai salah satu yang paling populer finshing bahan untuk produk furniture dan dekorasi interior.
     HPL ( High pressure Laminated ) adalah lapisan akhir atau finishing berbagai benda furniture berbahan dasar plastik yang tipis yang akhir - akhir ini menjadi sangat familier dan cukup menarik minat dunia furniture, terutama untuk furniture berbahan dasar multiplek yang mana biasanya finishing/pelapis terluar menggunakan bahan triplek corak ( jati, sungkai, mahoni, megateak , nyatoh ) kini secara perlahan dan pasti mulai ditinggalkan.
     HPL memiliki bermacam ragam corak dan warna permukaan yang dapat kita gunakan, dan dari berbagai ragam tersebut yang paling banyak merupakan corak dan warna kayu berbagai jenis. Ada pula warna dan kesan metalik.
     HPL memiliki kelebihan yaitu cukup anti gores dan anti air. Tidak seratus persen anti gores, namun memang material ini kuat berkat bahan utamanya yang merupakan plastik keras PVC dengan permukaan bertekstur. Material ini lebih kuat daripada material sheet yang biasanya digunakan untuk melapisi furniture murah yang dijual di toko-toko furniture biasa.
     HPL memiliki kelebihan berupa pengerjaan yang lebih bersih daripada menggunakan cat duco atau sanding, karena material ini di lem pada multipleks. Bagi pengrajin meubel dan furniture multipleks, material ini memiliki keunggulan bersih dan cepat.
     
          menurut beberapa pendapat kelebihan dalam pemasangan hpl antara lain

  1. Prosesnya cukup praktis (tanpa finishing tukang semprot), mudah dan lebih cepat pengerjaannya.
  2. Cost dan biayanya lebih rendah
  3. Furniture yang menggunakan finishing HPL tidak memerlukan tukang khusus finishing, cukup tukang kayu saja.
  4. Warna dan motif furniture akan sama, tidak beresiko belang-belang seperti jika menggunakan finishing cat duco.
  5. Memiliki banyak sekali jenis, mulai dari motif kayu, warna solid, metalik, hingga motif seperti marmer dan granit.
  6. Pemakaian HPL lebih cepat selesai dibanding dengan finishing spray.
  7. Cocok untuk furniture dengan tampilan yang modern dan minimalis.
  8. Lebih bersih dalam aplikasinya.
  9. Ketahanan yang lebih baik terhadap panas, goresan, zat kimia.
  10. Relatif lebih murah.
      Namun disamping kelebihan-kelebihan tersebut, ada pula kelemahan material HPL ini, antara lain:

  1. Pengerjaan dengan HPL menyulitkan atau bahkan tidak mungkin untuk membuat bidang yang lengkung terlalu kecil, misalnya sudut lengkung dengan jari-jari 5cm. Karena itu biasanya bidang lengkung yang terlalu kecil tersebut akan menggunakan paduan dengan sheet plastik.
  2. Pemotongan HPL yang kurang sempurna akan mengakibatkan terlihat adanya lapisan ketebalan HPL dan banyak pula kasus HPL terlihat kurang rapi pada sudut-sudutnya.
  3. Secara fisik HPL sangat keras, tingkat flexibelnya rendah dan mudah patah sehingga jika tidak hati-hati akan meningkatkan biaya produksinya.
  4. Lapisan HPL sering lepas jika proses lem nya tidak sempurna
  5. Tampilan HPL tidak semewah Cat Duco.
  6. Dibanding Decosit, HPL sedikit lebih mahal.
  7. Bagian edging harus difinishing lagi.
  8. Kurang natural dibandingkan cat melamik, dimana cat melamik dapat menampilkan keaslian motif urat kayu dari material kayu yang dipakai.

cara pemasangan HPL

  • Siapkan media yang akan difinishing pakai HPL, untuk pengaplikasianya pada bidang kayu plywood, MDF, blocboard, particel board. Bersihkan media tesebut, dengan cara di ampelas sampai rata, lalu bersihkan debu dan kotorannya.

  • Siapkan Hpl, lalu potong sesuai dengan ukuran, dilebihin sekitar 0.5 cm atau 1cm, jangan terlalu dipas media tersebut. Pemotongan bisa dilakukan dengan pisau kater, atau pisau khusus yang di jual dimatrial.

  • Sediakan Lem kuning atau lem pox, lalu oleskan ke masing-masing media, baik hpl dan juga media yang akan kita tempel, diamkan sekitar 3 - 5 menit, kalau sudah berasa kering tempelkan hpl tersebut, mulai dari ujung sudut atas sampai bawah, di urutkan ke arah akhir sampai rata, di usahakan harus tidak ada yang gelembung di dalamnya.


  • Potong ujung hpl sampai rata dan halus, dengan mengunakan benda tumpul seperti kikir, pengaris siku, atau juga kalau ada, pake sirkel mesin runci atau anda juga bisa menggunakan mata pisau ketam dan juga penggaris siku. Itulah alat potong yang biasa kami gunakan.

  • Untuk merapihkan tiap sambungan, bisa di dempul / oleskan cat sesuai warna hpl tersebut.
  • Sisa lem yang nempel pada Hpl bisa di bersihkan dengan bensin.
berikut adalah contoh pekerjaan yang sudah selesai

demikian informasi yang dapat saya bagi. semoga bermanfaat bagi kita semua.. selamat mencoba dan selamat mengerjakan :)